Praktikum Konseling Individual (modeling Langsung)
- Pengertian Modeling Langsung
Konselor perlu memberi contoh atau pola tingkah laku yang baik untuk klien yang tidak mengetahui bagaimana bertindak dalam suasana tertentu. Pada tahap tertentu pemberian contoh ini dapat berupa penampilan keadaan yang sebenarnya, misalnya contoh catatan kuliah yang dbapakat oleh mahasiswa lain. Konselor harus benar-benar peka terhadap berbagai kesempatan yang tepat untuk memberikan bantuan yang sederhana seperti itu. Dalam hal ini pemberian contoh pada umumnya ditampilkan dalam 2 cara yaitu konselor sendiri dapat bertindak sebagai model atau seorang kawan (dari konseli) dalam kehidupan social konseli dapat bertindak sebagai model dalam kehidupan social konseli sehari-hari. Dalam kedua cara ini, model itu hendaknya ditampilkan secara utuh dengan memperlihatkan baik keseluruhannya maupun bagian-bagiannya.
Jika menggunakan modeling langsung dalam konseling, konselor sebagai model pertama-tama konselor hendaknya berperan secara terbalik yaitu sebagai konseli sebaliknya konseli berperan sebagai orang lain dalam lingkungan konseli. Dalam pelaksanaan ini konselor hendaknya meminta konseli untuk memerankan orang tersepakt serealits mungkin. Dengan cara ini konseli dapat belajar menirukan tingkah laku yang menjadi model hampir sama dengan lingkungan konseli yang sebenarnya. Jika menggunakan model yang sesungguhnya, hendaknya diingat bahwa modeling itu adalah saran, pakkan keputusan bagi konseli. Galakkanlah konseli untuk mengadaptasi model tersepakt sesuai dengan gayanya sendiri.
B. Pelaksanaan modeling langsung
Jika konselor melaksanakan konseling dengan teknik modeling langsung maka langkah-langkah yang hendaknya dilakukan adalah:
- Perintahkan konseli untuk memainkan tentang apa yang harus ia pelajari sebelum model didemonstrasikan .
- Pilih suatu model yang serupa dengan konseli dan siapa yang bisa mendemonstrasikan tingkah laku yang menjadi tujuan dalam bentuk tiruan
- Sajikan demonstrasi model itu dalam suatu urutan scenario yang memperkecil stress bagi konseli
- Mintalah konseli untuk menyimpulkan apa yang ia lihat setelah demonstrasi itu
Kelemahan yang paling pokok adalah bahwa perpakatan (tingkah laku) teman tidak dapat dikontrol atau diulang. Barangkali yang paling baik adalah jika konselor dapat menekankan bagian-bagian mana dari perpakatan itu yang penting, dan kemudian mengulang tingkah laku yang diharapkan untuk dilakukan selanjutnya. Sesudah model ditampilkan, konseli diminta untuk meniru model itu. Konseli didorong untuk melatih diri melakukan kembali tingkah laku itu. Dalam hal ini konselor memberikan balikan dengan segera dalam bentuk komentar atau saran.
CONTOH PERCAKAPAN MODELING LANGSUNG
Deskripsi masalah:Ima adalah siswa kelas X. Ima mempunyai masalah yaitu akhir-akhir ini Ima merasa tidak nyaman dikelas apalagi dengan taqwa yang suka mengejek bajunya dikelas. Karena Ima tidak terima diperlakukan seperti itu tapi ia tidak tahu harus berpakat apa. Dengan masalah ini ia pun beimasiatif menemui konselor guna membantu menyeleseikan masalahnya. Berikut petikan wawancaranya.
Konselor/Konseli |
Percakapan
|
Keterampilan Dasar
|
1.TAHAP WAWANCARA AWAL | ||
Konseli | ”tok..tok..! assalamualaikum Pak..” | |
Konselor | Waalaikum salam..(sambil berdiri). Mari silahkan masuk (menghampiri konseli sambil menjabat tangan). Silahkan duduk.. | Attending |
Konseli | Makasih pak.. | |
Konselor | Kalau boleh bapak tahu nama ima siapa? Perkenalkan nama bapak Harum.. | |
Konseli | Nama saya Ima pak.. | |
Konselor | Sebelum ima kesini tadi belajar apa..? | Rapport |
Konseli | Saya tadi baru selesei belajar biologi.. | |
Konselor | Bagaimana dengan pelajarannya tadi..? | |
Konseli | Menyenangkan pak.. | |
Konselor | Apakah Ima kesini disuruh atau keinginan sendiri..? | Menanyakan sifat kedatangan konseli |
Konseli | Saya kesini atas keinginan sendiri pak.. | |
Konselor | Apakah sebelumnya ima sudah pernah keruangan ini untuk dikonseling..? | Menanyakan apakah konseli sudah pernah memperoleh konseling |
Konseli | Belum pak.. | |
Konselor | Begini, konseling itu adalah suatu layanan yang berusaha untuk membantu siswa yang sedang menghadapi masalah atau sulit mengambil keputusan agar dia mampu untuk memecahkan masalahnya atau agar dia mampu untuk mengambil keputusan yang tepat baginya. Nah apa ima sudah mengerti..? | Memberi informasi tentang konseling |
Konseli | Iya pak.. | |
Konselor | Jadi peran bapak disini sebagai konselor yang berusaha membantu ima untuk menemukan jalan keluar atas masalah yang ima hadapi. Lalu ima sendiri sebagai konseli sebaiknya aktif dalam mengemukakan masalah dan latar belakang masalah serta mengkaji berbagai kemungkinan jalan keluar. | Memberi informasi tentang peranan konselor dan konseli |
Konseli | Saya akan berusaha aktif dalam konseling ini. Tapi saya tidak ingin kalau masalah saya ini diketahui oleh orang lain. | |
Konselor | Ima tidak perlu khawatir, disini bapak akan menjaga rahasia ima. Sebab dalam konseling itu memiliki kode etik yaitu asas kerahasiaan salah satunya. Jadi jangan ragu untuk mengemukakan masalah ima tanpa perlu merasa takut untuk diketahui orang lain. | Memberi informasi tentang kode etik konseling |
Konseli | Syukurlah kalau begitu. | |
Konselor | Baiklah, disekolah ini terdapat 3 konselor yang dapat ima pilih dan terserah ima mau pilih yang mana. Yang pertama ada Pak Hakim sarjana PPB UNM yang telah berpengalaman 3 tahun. Yang kedua Bapak Fitriadi sarjana PPB UNM yang telah berpengalaman 2 tahun, dan terakhir Bapak sendiri sarjana PPB UNM yang berpengalaman baru 1tahun. Silahkan pilih satu diantaranya..? | Memberi informasi tentang konselor yang dapat dipilih |
Konseli | Saya dengan bapak saja.. | |
Konselor | Baiklah, Ima menemui bapak punya masalah apa? | Menanyakan masalah konseli |
konseli | Iya pak. Ini masalah saya dengan teman saya | |
Konselor | Terima kasih, lalu apa yang ima harapkan setelah melakukan konseling ini? | Kontrak tujuan |
Konseli | Masalah yang saya hadapi dapat teratasi dan menemukan jalan keluarnya | |
Konselor | Begini, konseling ini mempaktuhkan waktu yaitu 2 kali pertemuan dengan durasi 45 menit, bagaimana apa ima setuju.? | Kontrak waktu |
Konseli | Iya pak (sambil menggangguk kepala) | |
2. TAHAP EKSPLORASI MASALAH | ||
Konselor | Baiklah, kita akan memulai konselingnya. Coba ceritaka masalah apa yang sedang ima alami..? | Mengajak Terpakka |
Konseli | Begini pak, saya tidak tahu mengapa akhir-akhir ini saya merasa tidak nyaman berada dikelas terutama dengan taqwa.. | |
Konselor | Kalau boleh bapak tahu apa yang menyebabkan ima bersikap demikian? | Pertanyaan terpakka |
Konseli | Begini pak.. (menunduk dan terdiam) | |
Konselor | Teruskan Ima.. | Dorongan minimal |
Konseli | Saya benci dengan taqwa, saya kurang suka dengan perilakunya | |
Konselor | Kenapa ima kurang suka dengan perilaku taqwa? | Mengikuti pokok pembicaraan |
Konseli | Saya kurang suka dengan perilakunya yang suka mengejek baju saya dan sepertinya sudah tidak sanggup untuk berteman dengan dia | |
Konselor | Apakah ima sudah pernah mencoba untuk memberitahunya? | Meminta penjelasan lebih lanjut |
Konseli | Iya sih pak, saya sudah pernah berusaha dan saya sangat ingin lebih akrab dengan taqwa | |
Konselor | Tadi ima mengatakan sudah tidak sanggup berteman dengan taqwa tapi kok sekarang ima ingin lebih akrab dengan taqwa | Konfrontasi |
Konseli | Iya juga sih pak, tapi sepertinya saya tidak bisa akrab dengan taqwa | |
Konselor | Ima mengatakan bahwa ima sepertinya tidak bisa akrab dengan taqwa. Mengapa hal itu sampai terjadi? | Merespon isi wacana secara logis |
Konseli | Ya pak, karena saya tidak suka dengan perilakunya yang suka mengejek baju saya.Saya benci dengan taqwa | |
Konselor | Menurut bapak, ima sebaiknya tidak berkata seperti itu.. | Memberi informasi |
Konseli | Ya pak.. | |
Konselor | Ima mengatakan bahwa ima tidak suka dengan perilaku taqwa yang suka mengejek bajumu dan ima benci dengan taqwa? | Merespon isi berdasar pentingnya |
Konseli | Benar pak, saya jadi bingung disatu sisi saya sebenarnya ingin memberitahu taqwa mengenai perilakunya dan ingin lebih akrab dengan taqwa tapi saya tidak tahu harus berpakat apa? | |
Konselor | Ima pasti bisa | Memberi penguatan |
Konseli | Iya pak.. | |
Konselor | Jadi ima benci dengan taqwa karena perilakunya yang suka mengejek baju ima? | Merespon isi berdasar sebab akibat |
Konseli | Seperti itulah pak.. | |
Konselor | Terkadang memang kita bisa membenci teman kita karena perilakunya yang pakruk.. | Memberi nasihat |
Konseli | Tetapi Saya sedih pak.. | |
Konselor | Ima merasa sedih? | Merespon perasaan sedih |
Konseli | Terus terang iya pak, padahal dihati kecil saya juga ada keinginan agar taqwa bisa merubah perilakunya | |
Konselor | Ima merasa gembira apabila taqwa dapat merubah perilakunya? | Merespon perasaan senang |
Konseli | Ya pak, apalagi kami kan sekelas pak tapi saya jengkel dengan taqwa yang suka mengejek baju saya | |
Konselor | Ima merasa kesal dengan taqwa? | Merespon perasaan marah |
Konseli | Ya pak, tapi saya benar-benar tidak tahu harus berpakat apa .. | |
Konselor | Ima merasa sedih karena suka diejek bajumu dengan taqwa? | Merespon yang dapat dipertukarkan |
Konseli | Iya pak, saya benar-benar jengkel dan kesal dengan taqwa yang suka mengejek baju saya, apalagi kami sekelas | |
Konselor | Ima merasa jengkel dan kesal karena taqwa suka mengejek bajumu dan sekarang ima sedih karena ima sekelas dengan taqwa..? | Merespon terhadap perasaan dan isi yang banyak |
Konseli | Betul pak, saya kesal dan jengkel dengan taqwa | |
Konselor | Ima merasa frustasi karena taqwa suka mengejek ima apalagi kalian berdua sekelas..? | Merespon terhadap perasaan yang sulit |
Konseli | Ya pak.. | |
Konselor | Ima merasa tidak nyaman dikelas terutama pada taqwa yang suka mengejek bajumu tapi ima tidak tahu harus berpakat apa.. | Menanyakan sebab-sebab masalah |
Konseli | Ya begitulah pak, saya sudah tidak tahu lagi harus berpakat apa untuk mengatasi masalah saya? | |
Konselor | Ima merasa putus asa dan kecewa dengan perilaku taqwa tapi ima tidak tahu harus berpakat apa? Ima coba simpulkan apa masalah ima sebenarnya? | Minta menyimpulkan |
Konseli | Ya pak. Saya sedih karena semua ini.Masalah saya pak saya selalu di ejek oleh taqwa saya ingin taqwa tidak mengejek saya lagi pak | |
3.TAHAP MEMPERSONALISASI | ||
Konselor | Ima merasa sedih karena berbagai kekurangan yang ima miliki telah menghilangkan harapan yang ima inginkan..? | Mempersonalisasi arti (personalisasi tema umum) |
Konseli | Ya pak, saya merasa terganggu karena sering kepikiran masalah ini. Setiap saya mencoba untuk bisa memberitahu taqwa tapi saya merasa takut | |
Konselor | Ima merasa jengkel karena ima belum bisa memberitahu taqwa..? | Mempersonalisasi arti (internalisasi pengalaman) |
Konseli | Benar pak, beberapa waktu yang lalu saya sudah mencoba untuk memberitahu taqwa tapi tetap saja taqwa masih suka mengejek baju saya | |
Konselor | Ima merasa sangat marah karena taqwa masih mengejek baju ima? | Mempersonalisasi arti (personalisasi implikasi) |
Konseli | Benar pak. Pertama, saya tidak nyaman berada dikelas karena taqwa suka mengejek baju saya, dan kedua saya tidak suka diejek oleh taqwa dan akibatnya dikelas kami kurang akrab | |
Konselor | Ima merasa kecewa karena ima dikelas kurang akrab dengan taqwa? | Mempersonalisasi masalah (mengonseptualisasikan kekurangan) |
Konseli | Ya pak, saya merasa kecewa.. | |
Konselor | Ima merasa sedih karena ima dikelas kurang akrab dengan taqwa? | Mempersonalisasi masalah (menginternalisasikan kekurangan) |
Konseli | Ya pak, saya merasa sakit hati karena taqwa suka mengejek baju saya.Akhirnya kami dikelas kurang akrab satu sama lain | |
Konselor | Ima merasa putus asa karena ima tidak tahu harus berpakat apa sebagaimana ditunjukkan oleh kurang akrabnya ima dengan taqwa? | Mempersonalisasi masalah (mengongkretkan kekurangan) |
Konseli | Sebenarnya saya ingin memberitahu taqwa tapi saya tidak melakukan suatu usaha yang maksimal | |
Konselor | Tadi ima mengatakan ingin memberitahu taqwa tapi kok ima tidak melakukan suatu usaha yang maksimal.? | Mempersonalisasi masalah (mengonfrontasikan kekurangan) |
Konseli | Iya pak, saya belum melakukan suatu usaha yang maksimal. Andaikan saya bisa memberitahu taqwa mungkin dia akan berhenti mengejek saya. | |
Konselor | Ima merasa kecewa karena ima tidak dapat memberitahu pada taqwa dan ima ingin sekali taqwa berhenti mengejek ima..? | Mempersonalisasi tujuan (mengonseptualisasikan aset) |
Konseli | Betul pak, andaikan saya tahu harus berpakat apa mungkin taqwa tidak akan mengejek saya lagi.. | |
Konselor | Ima merasa jengkel karena ima tidak tahu harus berpakat apa dan ima benar-benar ingin taqwa tidak mengejek ima lagi..? | Mempersonalisasi tujuan (menginternalisasikan aset) |
Konseli | Iya pak, jika saya tahu bagaimana cara agar taqwa dapat berhenti mengejek saya dan kami bisa jadi akrab, tentunya saya harus bisa melakukan suatu usaha dan melaksanakan usaha tersepakt. | |
Konselor | Ima merasa sedih dan kecewa karena ima tidak bisa melakukan suatu usaha yang berarti dan ima benar-benar ingin melakukan usaha tersepakt sebagaimana ditunjukkan oleh kemampuan ima mengembangkan rencana usaha tersepakt dan melaksanakannya? | Mempersonalisasi tujuan (mengongkretkan aset) |
Konseli | Iya juga sih pak, tetapi apakah saya bisa untuk memberitahu taqwa dan mempakat taqwa berhenti mengejek saya..? | |
Konselor | Ima tidak yakin apakah ima bisa memberitahu taqwa dan mempakat taqwa berhenti mengejek ima walaupun ima sendiri telah mengetahui kekuatan-kekuatan ima untuk mencapainya..? | Mempersonalisasi tujuan (mengonfrontasikan aset) |
Konseli | Iya juga sih pak, saya ingin mempakat taqwa berhenti mengejek taqwa dan gara-gara masalah ini dikelas saya dan taqwa jadi kurang akrab | |
Konselor | Ima merasa sedih karena dikelas ima dan taqwa jadi kurang akrab..? | Mempersonalisasi perasaan(perasaan tentang arti) |
Konseli | Iya pak. Saya jengkel diri saya, gara-gara saya tidak tahu berpakat apa untuk memberitahu taqwa semuanya jadi seperti ini.. | |
Konselor | Ima merasa marah dengan diri ima karena ima tidak tahu berpakat apa untuk memberitahu taqwa..? | Mempersonalisasi perasaan (perasaan tentang kekurangan ) |
Konseli | Betul pak. Tapi seharusnya saya tidak boleh tinggal diam dalam menghadapi masalah ini. Saya harus bertindak dan melakukan suatu usaha bagaimana caranya agar saya bisa memberitahu taqwa dan mempakat dia berhenti mengejek saya. | |
Konselor | Bagus Ima, ima merasa tidak sabar lagi lagi karena ingin segera melakukan suatu usaha agar bisa mempakat taqwa berhenti mengejek ima. | Mempersonalisasi perasaan (perasaan tentang tujuan) |
Konseli | Ya pak, saya sudah tidak sabar ingin segera melakukannya | |
4.TAHAP MENGEMBANGKAN INISIATIF | ||
Konselor | Baiklah kalau begitu terlebih dahulu ima hendaknya dapat menetapkan tujuan yang ingin ima capai. Dalam merumuskan tujuan ini ima harus mempertimbangkan siapa saja yang harus dilibatkan dalam upaya mencapai tujuan yang telah ima tetapkan, apa saja yang akan dilakukan, kapan harus dilakukan dan seberapa baik seharusnya cara itu dilakukan. Nah siapa saja yang terlibat dalam permasalahan ima ini ? | Menetapkan tujuan (menetapkan komponen-komponen) |
Konseli | Saya rasa yang terlibat yaitu diri saya dan taqwa.. | |
Konselor | Baik, lalu apa yang ima lakukan dalam menyeleseikan ketidakmampuan ima untuk memberitahu taqwa agar dia berhenti mengejek ima..? | Menetapkan tujuan (menetapkan fungsi) |
Konseli | Saya ingin berusaha dengan baik pak.. | |
Konselor | Ya itu rencana yang bagus, tapi yang lebih penting adalah bagaimana caramu melakukannya? | Menetapkan tujuan (menetapkan proses) |
Konseli | Inilah masalahnya pak, disamping karena saya agak takut pada taqwa, saya tak begitu tahu cara mengemukakan yang baik dengan orang lain. | |
Konselor | Ima mengalami kesulitan mengemukakan dengan taqwa karena ima agak takut.Baiklah, ima harus menghilangkan rasa takut dan kedua ima harus bisa merespon secara kuat. | |
Konseli | Untuk menghilangkan rasa takut mungkin dapat saya capai, bagaimana caranya bisa merespon secara akurat..? | |
Konselor | Ima dapat merespon secara akurat jika ima dapat memahami apa yang dikemukakan oleh orang lain, dan ima dapat mengkomunikasikan pemahaman itu dengan kata atau kalimat yang tegas. Bagaimana ima sudah mengerti? | |
Konseli | Ya pak.. | |
Konselor | Disamping itu dalam kondisi yang bagaimana ima dapat mengkomunikasikan kata atau kalimat yang tegas pada taqwa? | Menetapkan tujuan (menetapkan kondisi) |
Konseli | Saya akan mencoba pada saat istirahat disekolah | |
Konselor | Bagus. Ima juga harus menetapkan standarnya yaitu banyaknya respon yang ima kemukakan misalnya tiga atau empat kali. | Menetapkan tujuan (menetapkan standar) |
Konseli | Ya akan saya coba untuk dapat melakukannya 4 kali saat istirahat sekolah tiba. | |
Konselor | Bagus sekali. Nah sekarang coba ima rumuskan apa tujuan yang ingin ima capai setelah konseling ini? | Menetapkan tujuan (mengkomunikasikan tujuan operasional) |
Konseli | Baik pak, saya merasa agak takut pada taqwa sehingga saya tidak dapat memberitahu taqwa dengan tegas karena itu saya ingin dapat mempakat taqwa berhenti mengejek saya, saat istirahat tiba disekolah sebagaimana ditunjukkan semaksimal mungkin dan telah saya lakukan secara akurat sebanyak 4 kali. | |
Konselor | Bagus sekali, ima telah merumuskan tujuan untuk mengatasi masalah ima.. | |
Konseli | Ya pak.. | |
Konselor | Kalau boleh bapak tahu, apakah ima belum pernah mencoba untuk berusaha memberitahu dengan tegas pada taqwa? | Mengembangkan program(membantu mengidentifikasi program) |
Konseli | Sudah pak, tapi tetap saja saya masih takut untuk memberitahu taqwa dengan tegas.Saat taqwa mengejek baju saya, saya terdiam dan menggigit bibir. Dapatkah bapak menunjukkan cara lain untuk mengatasi masalah saya ini..? | |
Konselor | Tentu saja dapat.Setelah saya mendengar cerita masalah ima, bapak akan memberikan alternatif yang bisa ima lakukan yaitu ima bisa melakukan teknik modeling langsung atau modeling simbolik. Teknik modeling langsung adalah prosedur yang digunakan untuk mengajarkan tingkah laku yang dikehendaki atau yang hendaknya dimiliki oleh konseli melalui contoh langsung dari konselor sendiri, guru, atau teman sebayanya.Sedangkan modeling simbolik adalah modelnya disajikan melalui media tertentu seperti video, slide, rekaman suara.Bagaimana pendapatmu? | Mengembangkan program (membantu konseli memilih program) |
Konseli | Keduanya kelihatan bagus tapi saya masih bingung pilih yang mana..? | |
konselor | Baiklah agar ima dapat memilih teknik yang cocok hendaknya ima menguji setiap alternative tadi kebaikan dan kerugiaannya baik bagi dirimu maupun orang lain. Untuk itu ima dapat menggunakan “Lembar Keseimbangan” ini.Silahkan diisi! | Pengujian alternative program |
konseli | Ya pak. | |
konselor | Coba sekarang kita uji bersama.. | |
konseli | Menurut saya yang paling penting adalah agar saya dapat bertindak tegas pada taqwa. | |
konselor | Bagaimana ima sudah di uji keseimbangannya. Kalau sudah tolong sebutkan kelebihan dan kekurangan teknik modeling langsung dan simbolik | |
Konseli | Iya pak. Modeling langsung keuntungannya saya bisa melihat langsung seseorang memperagakan mengenai cara menyelesaikan masalah untuk kerugiannya saya belum dapatkan pak. Modeling simbolik keuntungannya menurut saya kita bisa melihat orang memperagakan dalam bentuk video dan slide sedangkan kerugiannya pak kita tidak bisa pastikan begitu yang ditampilkan lebih baik kayaknya kalau modeling langsung. | |
Konselor | Jadi ima pilih yang mana? | |
Konseli | Saya pilih modeling langsung pak | |
konselor | Ok. Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah mengatur langkah-langkah program yaitu langkah mana yang akan ima lakukan lebih dahulu kemudian langkah pengantara dan sub langkah baik sub langkah dari langkah awal maupun sub langkah dari langkah pengantara itu. Langkah mana yang menurut ima lebih penting dari semua program itu..? | Mengembangkan langkah awal program |
konseli | Saya pikir yang menjadi langkah awal saya yakni mempelajari teknik modeling langsung | |
Konselor | Itu adalah langkah awal yang baik, dan mana langkah pengantara ima yang menjadi jembatan untuk mencapai tujuan? | Mengembangkan langkah pengantara program |
Konseli | Langkah pengantara saya adalah saya akan memperagakan dari teknik modeling langsung | |
Konselor | Nah sekarang sub langkah apa saja yang ima akan lakukan? | Mengembangkan sub langkah program |
Konseli | Yang menjadi sub langkah saya yaitu pertama saya mempelajari teknik modeling langsung dengan baik dan kedua tidak putus asa dalam berlatih | |
Konselor | Baik sekali, sekarang ima menetapkan waktu kapan ima mau menyeleseikan program tersepakt? | Merencanakan jadwal (menetapkan waktu penyeleseian) |
Konseli | Minggu depan pak. | |
Konselor | Baik, ima bertekad untuk menyeleseikan program tersepakt minggu depan.Selanjutnya kapan ima akan memulai kegiatan tahap awal? | Menetapkan waktu memulai |
Konseli | Waktu dekat ini pak. Saya tidak ingin menunda lagi pak. | |
Konselor | Baik sekali, ima sudah tidak sabar menunggu. Lalu apa yang ima lakukan pada hari kedua, ketiga dan keempat? | Memonitori rentang waktu |
Konseli | Pada hari kedua saya akan melatih pengucapan, hari ketiga saya akan memperbanyak latihan, dan hari keempat saya berusaha mempraktekkan | |
Konselor | Baiklah, karena sudah tidak sabar untuk melakukan latihan maka kita akan memulainya sekarang. Bapak akan memberitahukan teknik dari modeling langsung.Begini kita akan bermain peran sebentar. Bapak ingin ima berperan sebagai taqwa. Seperti yang dia lakukan, katakana pada Bapak apa yang ia katakan tentang baju ima.Bapak akan berperan sebagai ima. Bapak akan hanya terdiam dan menggigit bibir seperti yang ima katakana pada bapak. Bapak akan mengatakan pad ataqwa perasaan sakit saya. Ok, Sekarang ima mulai sebagai taqwa. | Mendeskripsikan rasional dan ringkasan modeling langsung |
Konseli | Ya pak. | |
Konselor | Kita mulai:Konseli
sebagai taqwa dengan suara mencemooh) “ima tahu Ima bahwa bajumu
kelihatan aneh pagi ini. Apakah baju itu milikmu atau ima rampas dari
adikmu..?”Konselor
sebagai Ima, diam sejenak, kemudian mulai menggigit bibir dan kemudian
berhenti) “Pakkan, ini baju saya sendiri. Hei taqwa, apa urusanmu
tentang baju ini! Kami mempunyai banyak uang. Perasaan saya sakit ketika
ima mengatakan baju saya seperti itu..?”
Konseli : ( sebagai taqwa)”oh lupakan saja. Saya minta maaf. Bisakah ima datang setelah pulang sekolah nanti..?” Bagaimana apa ima sudah paham? |
Memberi contoh |
Konseli | Ya pak | |
Konselor | Bagaimana tentang pelaksanaan modeling langsung? Apa ima mau melakukan sekarang atau kapan? | Mendiskusikan tentang pelaksanaan modeling langsung |
Konseli | Saya ingin melakukan sekarang pak. | |
Konselor | Setelah selesei memainkan peran seperti
itu, selanjutnya konseli meringkaskan hasilnya. Proses hasil ringkasan
tersepakt adalah sebagai berikut :Konselor :”ok. Mari kita
bicataqwan permainan peran kita tadi. Apakah ima merasa seperti yang
dilakukan taqwa..?”Konseli :”Ya, saya yakin ia menyesal juga.
Saya tidak mengira ia benar-benar bermaksud begitu..”
Konselor :”Mungkin itu benar. Tetapi sepanjang ima tidak
mengatakan apa-apa, ia tidak tahu bagaimana perasaanmu? Apa yang ima
lihat tentang yang bapak lakukan..? Konseli :”Baiklah, bapak mulai menggigit bibir bapak sendiri. Tetapi bapak kelihatan berani dan mengatakan bahwa perasaan bapak terluka..” Konselor :”Apakah ima dapat mengatakan pad ataqwa seperti yang saya katakan..? Konseli : ‘Ya saya bisa..” Konselor :”Baiklah, Kita bisa mencoba peranan lain. Sekarang saya berperan sebagai taqwa dan ima sebagai dirimu sendiri. Jika ima lupa untuk mengatakan sesuatu dan mulai menggigit bibirmu, berhentilah sejenak. Kemudian katakan pada saya dalam kata-katamu sendiri bahwa ima merasa sakit hati diperlakukan seperti itu..” |
Mengajak konseli meringkaskan hasil dari teknik modeling langsung |
Konseli | Saya akan coba berlatih dirumah pak. | Berlatih sendiri |
Konselor | Bagaimana menurut ima? Dan bagaimana perasaan ima? | |
Konseli | Bagus pak, saya Senang | |
5.TAHAP TERMINASI | ||
Konselor | Rupanya waktu kita sudah hampir habis. | Merujuk keterbatasan waktu |
Konseli | Iya Pak | |
Konselor | Untuk memanfaatkan waktu,bapak ingin ima mengungkapkan kembali pokok-pokok hasil pembicaraan kita? | Meminta Konseli Merangkum hasil Pembicaraan |
Konseli | Saya harus melakukan teknik modeling langsung yang bapak peragakan setiap ketemu dengan taqwa | |
Konselor | Bagus rupanya ima sudah paham, bagaiman perasaan ima sekarang? | Menanyakan perasaan konseli |
Konseli | Saya merasa lega pak.. | |
Konselor | Baiklah kalau begitu bapak akan memberi tugas pada ima untuk melakukan setiap kali ima ketemu dengan taqwa, agar dia berhenti mengejek ima | Memberikan PR |
Konseli | Ya pak saya akan berusaha.. | |
Konselor | Bapak akan memberikan catatan bapak pada ima sebagai pengingat dapat dijadikan control untuk mengetahui kemajuan ima. | Memberikan catatan |
Konseli | Baik pak, terima kasih.. | |
Konselor | Kalau ima tidak keberatan kita bisa bertemu lagi disini pada hari dan jam yang sama untuk membicataqwan pengalaman ima.? | Mengemukakan rencana pertemuan berikutnya dan tindak lanjut |
Konseli | Baiklah kalau begitu boleh saya pamit pulang? | |
konselor | Untuk pertemuaan kita cukup sampai disini, selamat siang Ima! | Melakukan perpisahan |
konseli | Selamat siang pak.. |